Ivy Chen membuang pakaian ayamnya dan menggantinya dengan kimono Jepang untuk menjadi kabuki yang terkenal, dan itu berhasil membuat tokoh utama pria, Choi Siwon berhenti berakting dan menatapnya dari tengah jalan. Selain membuat matanya terbelalak (melotot karena kaget), dia juga memuji bahwa: “(Dia) Sangat cantik ! Tidak semua orang bisa terlihat baik saat mengenakannya“. Pada hari lain, tim produksi pergi ke Danshui* Itteki Memorial House untuk keperluan syuting, dan mereka berdua mengambil foto di depan rumah bergaya Jepang yang memiliki sejarah ratusan tahun. Untuk orang luar, mungkin mereka terlihat seperti pasangan yang sedang mengambil foto pernikahan mereka. Choi Siwon tertawa dan menjawabnya dengan bahasa Mandarin yang fasih “Ini terlihat seperti pernikahan Internasional dengan Yihan“.
Mereka terlihat serasi di depan kamera, mereka harus menahan suhu tinggi dengan suhu 36° di bawah sinar matahari untuk pengambilan adegan syuting drama mereka. Dari jam 10AM saat sinar matahari terkuat, mereka syuting sampai matahari terbenam dengan pakaian yang membungkus tubuh mereka dengan rapat. Siwon mengenakan setelan jas, dan Ivy mengenakan lapisan kimono yang tebal. Ivy Chen tersenyum pahit dan berkata bahwa: ”Seluruh tubuhku telah menahan diri, aku tidak bisa membuka kakiku, tidak bisa makan dengan baik, dan aku penuh dengan keringat!“ Dia memiliki kesempatan untuk tidak berjalan di bawah sinar matahari setelah syuting berjalan hampir 8 jam. Selama waktu itu, Ivy hanya bisa berjalan dengan langkah kaki kecilnya, dan sesuai dengan script ia diminta untuk berlutut untuk jangka waktu yang lama dan melakukan upacara minum teh. Di depan kamera, dia terlihat menunjukkan kepandaianya dalam tata krama Jepang, tapi tidak ada yang tahu bahwa kakinya terluka sampai kepada titik bahwa itu tidak punya tenaga lagi di dalamnya. Siwon mengagumi tokoh utama wanita karena bisa menjaga postur tubuh dan aktingnya dengan cara yang anggun, (dan mengatakan bahwa) dia sangat berdedikasi.
Di sampingnya, Ivy Chen menjulurkan lidahnya dan berkata: ”Kakiku begitu mati rasa dan mereka seperti mau lepas!” Namun, karena kerja kerasnya, dia bisa belajar pengalaman baru. Tim produksi menyiapkan perlengkapan untuk upacara teh didepan rumah bergaya Jepang untuk syuting, dan rumah seratus tahun di belakang mereka hanya berfungsi sebagai latar belakang saja. Gedung ini dibangun oleh seorang Jepang yang terpelajar untuk ayahnya, dan dibongkar dari lokasi aslinya di Jepang untuk dikirim dan dibangun kembali di Danshui, Taiwan. Keseluruhan proses membutuhkan waktu 9 tahun untuk menyelesaikan bangunan ini, dan untuk melestarikan monumen ini, mereka (tim produksi) tidak bisa untuk syuting di dalam gedung. Ketika Siwon melihat bangunan antik, itu mengingatkannya tentang rumah neneknya, dan dia juga merasa bahwa dia bekerja di sebuah negara yang berbeda (maksudanya bukan Taiwan). Ivy, yang memiliki kepribadian berapi-api, khawatir bahwa dia akan menghancurkan bangunan itu meskipun hanya dengan bernapas, jadi dia tidak berani untuk mendekatinya. Namun, ketika ia melihat bahwa siku Siwon sedang bersandar di pagar, ia mengatakan sebuah lelucon dan menakut-nakuti Siwon: ”Hei ! Kamu tidak boleh menyentuhnya ! Itu berusia seratus tahun, jika kamu menghancurkannya, Kamu harus membayar kompensasi~” tampaknya Siwon dapat memahami kata-kata Ivy, karena dia langsung menarik tangannya dan terus menjaga jarak (menjauh dari gedung).
*Danshui adalah sebuah daerah tepi pantai di Xinbei City, Taiwan.
—> paragraf paling terakhir dari artikel asli tidak aku terjemahkan, karena membahas tentang drama ini. Yang menurutku, sudah tidak ada hubungannya dengan judul.
Source: GTV
Translated in english by eternalsnow@SJ-WORLD.NET
Shared by LacusClyne@SJ-WORLD.NET
Via asianfanatics.net
Translated in Indonesian by nurwulan123@ASIANFANSCLUB
Please take out with FULL and PROPER credits.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar