Jumat, 22 April 2011

Soju…..


kalian pasti tau soju kan?

Soju yang umumnya dikemas dalam botol kaca hijau memang salah satu minuman keras (liquor) yang telah disuling dan merepresentasikan Korea, ibarat sake yang identik dengan Jepang. Soju bukan satu-satunya minuman keras yang dimiliki Korea, namun yang paling populer adalah ini. Selain murah (dibandrol dengan harga 1000 won hingga 3000 won) juga mudah di dapat dimana-mana.

Minuman keras Korea sebagian besar terbuat dari beras, begitu pula Soju yang dibuat dengan cara tradisional. Namun saat ini beras diganti dengan bahan tepung-tepungan yang lain seperti kentang, ubi manis, gandum atau barley (sejenis gandum yang digunakan untuk membuat bir).

Kadar alcohol soju /volumenya berkisar antara 20% hingga 45%. Namun yang paling sering dijumpai dan dijual hanya berkadar 20%. Namun ada salah salah satu daerah yang memiliki tempat pembuatan soju terbesar di Korea ( lupa nama daerahnya) yang terkenal akan rasa sojunya, juga memproduksi soju yang berkadar alcohol nyaris 100%. Namun harganya mahal dan sedikit susah ditemui.

Rasa soju sedikit mirip dengan vodka yang ringan saat ditenggak, namun berekasi saat melewati tenggorokan. Hanya saja, karena pada proses pembuatannya ditambahkan gula, maka ada rasa manis yang tipis (slight). Orang korea suka sekali menambahkan gula di produknya, misal saat pembuatan kimchi, acar bahkan soju, walaupun makanan korea sebenarnya tidak manis. Dan asal tahu saja, rasa dan baunya agak mirip aceton. hehe..rasa manis yang biasanya disebutkan sebagai citarasa soju benar2 hanya tipis saja. Itu sebabnya banyak yang mencampurnya dengan bir, agar tak terlalu pahit dan lebih bersahabat dengan lidah. Di Korea, soju yang dicampur dengan bir disebut So-Mek (soju-Mekju/beer)

Layaknya Negara Asia, baik Jepang atau cina yang memiliki cara tersendiri untuk minum, Soju juga memiliki etiket tersendiri yang seharusnya diaplikasikan saat menikmatinya. Orang Korea yang biasanya bekerja hingga larut malam, selepas lembur biasanya akan bersama-sama pergi minum dengan rekan kerja. Hal ini memang termasuk budaya mereka untuk memelihara keeratan hubungan dan lebih mengenal satu-sama lain. Terkadang juga bersama bos atau kepala bagian. Selain ke restoran minum juga ke noreabang – tempat karaoke yang biasanya menyediakan servis minum.

Mengapa mereka pergi bersama-sama? Karena bagi orang Korea, mengisi gelas meniuman untuk diri sendiri adalah tindakan yang melawan tradisi. Menurut filosofinya, menuangkan minum untuk orang lain menyimbolkan perhatian dan persahabatan. Jika kamu melihat di drama Korea, biasanya orang yang minum sendiri di toko tenda orange adalah orang yang sedang gundah, putus asa atau marah.

How to drink:

Gestur tangan adalah symbol paling penting. Saat menuangkan soju dari botol ke gelas, posisi tangan kiri menyentuh tangan kiri atau memegang siku. Posisi ini menyimbolkan gesture zaman dahulu, menyingsingkan lengan hanbok agar tak menyentuh makanan atau meja, mengingat lengan hanbok melebar dan panjang. Saat menerima tuangan dari orang yang lebih tua atau posisinya lebih tinggi, harus memegang gelas minum dengan 2 tangan. Biasanya gelas soju adalah selas one-shot.

Gelas didudukkan ujung telapak tangan di telapak tangan kiri dan tangan kananlah yang memegang badan gelas. Posisi kepala sedikit menunduk, untuk menunjukkan respon lebih sopan. Posisi seperti saat menuang juga bisa diaplikasikan, namun posisi paling umum digunakan adalah posisi pertama. Secara umum, dalam hal minum meminum orang yang leih muda atau bahkan paling muda (magnae) tidak diperbolehkan meminum seperti biasa. Kepala harus menghadap kiri saat menenggak, minum dengan menghadapkan wajah ke orang yang lebih tua atau lebih tinggi posisinya dianggap orang yang sangat tidak sopan. Namun karena pengaruh dunia barat, anak-anak muda mulai tidak memperhatikan cara ini, hal yang sangat dibenci para orang tua.

Biasanya orang Korea menyerukan one-shot untuk menghabiskan minum dalam sekali teguk. Menuang kembali minuman di gelas yang masih kosong akan dianggap rakus atau serakah. Oleh karena itu, kosongkan gelas anda terlebih dahulu jika ingin menambahkan soju atau bir.

Di beberapa situasi, terkadang orang yang lebih tinggi jabatannya menawarkan gelas kosong kepada bawahannya. Ini dimaksudkan untuk mengajak minum bersama, atau orang yang menerima gelas akan menuangkan minuman dan berharap sang penerima akan meminumnya. Jika sudah dituangkan minuman dan tidak meminumnya akan dianggap kasar dan membenci orang tersebut.

Intinya tetap agar memiliki suasana dan hubungan kekerabatan dan persaudaraan yang erat. jika sudah memiliki hubungan dekat, bawahan juga diperbolehkan untuk menawarkan gelas kosong kepada atasan. Jika telah meminum habis, segeralah kembalikan gelas tersebut, karena jika tidak mengembalikan gelas hal ini berarti orang tersebut tidak mau berbagi dan hanya ingin menikmatinya sendiri. Begitu pula jika kamu mengetahui dan melihat orang disebelahmu atau orang yang ikut minum dalam kelompok kamu memiliki gelas yang kosong. Segeralah kamu kembali menuangkan minuman padanya, tidak menuangkan minuman melambangkan ketidak pedulian.

credit: HERE

cre :: yeppopo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar