Where is my practice room? Wherever my foot come contact with!
Saya kebetulan melihat kaki Ji-Sung Park
(pemain sepakbola Korea yang terkenal) di koran dan dengan cepat saya
lihat bahwa ada begitu banyak memar dan bekas luka di kakinya. Luka dan
bekas lukanya ada dimana2 . Pada saat itu, saya benar2 menyesal membaca
itu. Namun, situasinya mirip kehidupan saya .Ketika saya sedang
mempersiapkan untuk menantang putaran ke 2 dari proses seleksi anggota
Big Bang, kaki itu selalu muncul dalam pikiran saya. Lalu saya mendukung
diri sendiri dan berpikir ‘siksaan yang saya derita sekarang akan
menjadi darah baru di kaki saya.’
“Saya selalu diperkuat dari setiap
perkataann dan saya lebih beruntung daripada Ji-Sung Park senior karena
kaki saya berada dalam kondisi yang baik.”
Meskipun saya benar2 ingin bekerja keras
sekali lagi untuk melihat apakah saya bisa menulis ulang takdir saya,
saya mengalami banyak kesulitan pada waktu itu. Saya tidak bisa lagi
hidup di asrama karena saya tidak bisa bercerita dengan hyung2 yang
lain dan saya tidak cukup umur untuk memesan sebuah kamar di hostel di
dekatnya, dan karena biaya yang mahal juga. Saya tidak ingin meminta
uang dari orang tua saya . Akhirnya, saya hanya punya 1 permintaan
-meminta manajer hyung untuk membiarkan saya tidur di apartemennya.
”Saya tidak akan menyusahkan Anda,
saya janji. Yang saya butuhkan adalah hanya sebuah tempat di mana saya
bisa tidur di malam hari jadi tolong biarkan saya tidur di sana … “
Hal ini beruntung karena manajer hyun
mengatakan ya kepada saya tanpa ragu2 tapi kemudian, kesulitan lain
datang – saya tidak bisa lagi menerima sesi latihan yang saya miliki
Lalu saya hanya bisa mengandalkan diri
saya sendiri. Saya memutuskan untuk tidak menghabiskan waktu karena saya
tidak punya banyak waktu tersisa sebenarnya tapi saya punya begitu
banyak hal yang harus dilakukan, termasuk memperbaiki diri pada
kecepatan yang drastis dalam batas waktu. Jika saya menghabiskan waktu
yang berharga , itu tidak berbeda dari membuang2 waktu. Saya harus ambil
setiap detik untuk melakukan apa yang harus saya lakukan.
Saya mulai latihan tanpa benar2 tahu apa yang harus saya lakukan, saya memilih untuk berlatih ‘Haru Haru’ .
Lalu saya ingin beralih lagu. Saya
begitu sibuk , saya bahkan tidak punya waktu untuk memikirkan hal2
negatif. Jika saya memiliki sisa waktu, saya akan memilih untuk
menghabiskan untuk mencoba cara2 baru pada lagu tersebut.
Bahkan, saya telah mendengarkan lagu untuk
ratusan kali. Tidak peduli di mana saya berada, saya selalu bernyanyi.
Baik itu ruang latihan (setelah hyung2 selesai latihan , saya pergi ke
sana pada tengah malam), jalan2 yang tidak terlalu banyak orang , atau
rumah manajer hyung … Saya bernyanyi dan bernyanyi. Ada beberapa orang
yang mencoba untuk menghentikan saya dari bernyanyi Beberapa orang
bahkan menunjuk jari2 mereka pada saya dan mengkritik apa yang saya
lakukan pada saat itu. Meskipun saya mengalami sesuatu seperti ini, saya
tidak berkecil hati. Sebaliknya, saya ingin berhasil untuk membuktikan
mereka bahwa hal2 yang saya lakukan itu benar.
“Saya seperti orang gila saat ini,
tetapi suatu hari, pujian akan pergi ke orang gila yang bersikeras
melakukan apa yang ia tahu bahwa itu benar.” Saya selalu menyemangati diri dengan kalimat ini.
Pikiran saya tetap tentang bagaimana saya
bisa meningkatkan bernyanyi saya, jadi saya menuliskan pikiran saya
pada sebuah nilai setiap kali saya datang dengan sesuatu yang baru.
Akhirnya, hampir seluruh lembar nilai penuh dengan catatan saya dan
saya tidak bisa menemukan ruang kosong untuk menuliskan sesuatu lagi.
Waktu 1 minggu yang diberikan oleh presiden berlalu sangat cepat ketika saya sedang sibuk melakukan semua ini.
-to be continue-
credit : godlovesrice.tumblr.com, jwalkervip , rice@ bbu
cre + Indo trans : Kimtae@Yeppopo
shr :: asianachademy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar