Bulan Juli kemarin, kami memposting tweet
milik editor GQ, Jang Woo Cheol, yang mengatakan bahwa ia telah
berbinca-bincang selama 4 jam dengan Taeyang, dimana dia akan
memperkenalkan buka terbarunya, ‘Here and There’. Berikut terjemahan dari interview tersebut. Kami akan memposting interview tersebut dalam 4 atau 5 part karena cukup panjang.
Penulis adalah editor senior dari GQ
Korea yang terkenal dengan keunikan kemampuan menulis dan fotografinya.
Gaya tulisnya terasa ambigu dan puitis, jadi ada beberapa bagian yang
mungkin diterjemahkan sedikit berbeda dari apa yang dimaksud olehnya.
(English translator : Tapi aku mencoba untuk menyesapi sebaik mungkin
apa yang terjadi selama interview berlangsung)
Musim Semi Dong Youngbae.
Lahir tahun 1988. Juga biasa dipanggil Taeyang.
Kau memakai topi. Sebenarnya aku membayangkan bahwa kau akan datang ke sini sambil mengenakan topi.
Ya, kemarin aku bekerja hingga larut
malam, kemudian memilih untuk berlatih menari lebih dulu dibandingkan
tidur, dan langsung datang kemari begitu aku bangun.
Apakah musim semi telah tiba?
(Diam) Untukku, musim semi telah datang. Benar-benar di sini.
Apakah kau ingin aku mempersiapkan
kamera? Kudengar akhir-akhir ini kau menolak berbicara jika tidak ada
seorang pun yang merekammu.
Aku? Siapa yang bilang?
Aku. Kau tampak lebih ceria, bahkan di
acara variety show sekalipun, tidak seperti sebelumnya. Apa kau
berhasil mengatasi sesuatu?
Um, sebenarnya aku merasa tidak terganggu. Tidak ada sesuatu yang menggangguku.
Jadi musim semi datang padamu dengan suatu cara? Bagaimana musim semi itu datang?
Ah, bagaimana aku harus mengatakannya?
Meski aku masih muda, ada sesuatu yang terasa agak berbeda setelah aku
berusia 25 tahun. Segalanya terasa berbeda. Ngomong-ngomong, bukankah
kita berencana melakukan interview ini di sisi sungai?
Ah, rupanya kita membicarakan tentang Sungai Han sekarang. Aku lupa soal itu.
Saat kau mengangkat topik itu, aku menantikan saat kita melakukannya. Aku suka tempat-tempat indah.
Tempat-tempat yang indah…
Kadang-kadang kau bicara seperti orang tua. Kau pernah bilang kalau kau
ingin mencintai tanpa mempedulikan hidupmu yang seperti buronan ini.
Sepertinya terdengar seperti seorang anak kecil yang dibesarkan neneknya
yang selalu bicara soal nyeri sendinya. Apakah aku memperlakukanmu
sebagai seorang anak kecil ketika kau baru saja mengumumkan bahwa kau
sudah berumur 25 tahun? Seperti apa ibumu?
Dia seperti kebanyakan orang.
Ketika kau memuji seseorang dengan kriteria umum, kupikir tidak ada seorang pun yang bisa kita katakan ‘tidak biasa’, kan?
Dia sangat, sangat, sangat sensitif. Aku mewarisi itu darinya.
Ketika kau masih kecil, kau ikut audisi film, kan?
Dulu ketika aku masih agak kecil.
Sungguh… Wajahku menjadi chubby semenjak aku pergi mengikuti pelatihan
aktor. Sebelum itu, aku sangat cute.
Apakah itu yang ingin kau lakukan?
Tidak.
Apa kau memaksakan dirimu untuk melakukannya?
Um, seiring aku mengingat hari itu,
kupikir aku harus melakukannya. Akan kujelaskan. Bisnis ayahnya berjalan
lancar hingga kris IMF melanda. Aku langsung ditipkan di bawah asuhan
bibiku. Aku mulai ikut pelatihan aktor karena sepupuku, sepasang adik
perempuanku yang kembar, berlatih di sana. Aku masih ingat betapa aku
tidak ingin pergi. Hingga sekarang aku paling benci dipaksa melakukan
sesuatu. Aku suka memainkan piano dan mendengarkan musik sendirian, tapi
kau tahu, ketika ada acara keluarga, para orang tua menyuruh anaknya
untuk menyanyi, menari, dan yang lainnya. Mereka melakukannya tanpa
memikirkan apa yang anak-anak rasakan…
Seperti dog’s leg dance?
Ya, aku tidak terlalu bisa melakukannya
dan aku membencinya. Tidak heran jika aku tidak cocok dengan pelatihan
tersebut. Ketika kau pergi ke sana, hal pertama yang harus kau lakukan
setiap hari adalah menunjukkan kemampuanmu. Mungkin mereka ingin melihat
apakah kau memiliki bakat atau tidak. Tapi aku sangat pemalu, sangat
malu, dan berpikir bahwa tidak bagus hanya menghafal naskah dan hanya
berakting saja.
Kau lalu ‘berpikir’. Kau bukan Dong Youngbae jika kau berhenti ‘berpikir’.
Benar, aku sudah seperti itu. Lalu aku
mendengar bahwa kru MV sedang mencari aktor anak-anak dan mereka berasal
dari agensi bernama YG. Aku hanya ikut bersama temanku yang menghadiri
audisinya, tapi aku berjanji pada diriku sendiri akan bergabung dengan
agensi itu apapun caranya.saat itu aku berumur 13 tahun.
13 tahun. Apa yang kau pikir kau tahu saat itu? Mungkin kau sadar tentang kau yang tidak punya ide sekarang ini?
Di saat aku mengatakan pada ibuku aku
akan bergabung dengan YG,aku sudah berpikir bahwa aku akan mengeluarkan
segala yang diriku bisa mulai saat itu.
Benarkah?
Aku masih ingat sat aku berpikir bahwa
aku harus membuat sebuah keputusan. Dengan sedikit berimajinasi, aku
tahu kelihatannya aku tidak akan sukses secara akademis. Tapi sebenarnya
aku tidak terlalu buruk di sekolah. Serius, aku tidak bohong. Kupikir
aku tidak bodoh.
Para ibu selalu mulai berdebat dengan kalimat ini, “ putra/putriku sebenarnya tidak bodoh, hanya saja… “
Um, pasti aku sangat terkejut jika
mendengarnya. Saat-saat ayahku jatuh dalam masa-masa sulit di tiap
malam. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, dan itu benar-benar
sangat mengejutkan. Aku diberitahu bahwa kami harus pindah ke lingkungan
yang lebih kumuh. Kupikir aku harus buru-buru untuk menyelamatkan
keluargaku. Akting adalah hal yang mustahil untukku, dan musik adalah
favoritku. Kupikir bagaimanapun juga aku harus bergabung dengan YG.
Awalnya ibu tidak mengizinkan, tapi akhirnya memperbolehkan jika aku
benar-benar menginginkannya., dan jika segalanya berjalan ke arah yang
lebih buruk, dia tidak akan terlibat. Dia mengatakan padaku untuk
melakukan apapun yang kuinginkan, tapi aku harus berjuang sendiri, jadi
kubilang OK.
Haha, kau hanya bilang OK, hah?
Saat itu dengan tegas aku meninggallkan
akting dan hal lainnya. Sejujurnya, hal itu membuatku stres. Aku seorang
trainee tapi belum memiliki kontrak sementara. Mereka hanya
membiarkanku menggunakan ruang latihan dan mengatakan padaku untuk
melakukan apa yang kuinginkan jika aku mau. Hanya itu. Jiyong juga
bergabung dengan agensi sekitar waktu yang sama, tapi kami berada dalam
situasi yang berbeda. Untukku, aku bersikeras untuk bergabung, tapi
Jiyong merupakan talenta terpilih dari agensi lain. Aku mengalami
masa-masa yang sangat sulit. Kantor agensi yang lama juga berada di
sini, si Hapjeong-dong.
Setiap hari, setiap menit, dan detik yang kau lalui tampaknya terakumulasi dalam dirimu.
Aku masih tinggal di Uijeong-bu, dimana
aku pergi ke sekolah dan tentu saja melewati ujian. Aku punya peraturan
untuk diriku sendiri bahwa aku tidak boleh berada di bawah peringkat 15
di kelas. Dan aku tidak pernah di bawah peringkat 15. Kenapa kau
tertawa?
Haha.
Aku sering membicarakan hal itu. Kupikir
saat itu aku gila. Bahkan aku jarang tidur. Bolak-balik antara
Uijeong-bu dan Hapjeong-dong, aku pergi tidur sekitar jam 3 atau jam 4
pagi, dan bangun jam 7 pagi. Ah, aku selalu berpikir, jika saja aku
tidur dengan cukup saat itu, maka aku akan lebih tinggi, paling tidak…
Ayolah.
Aku hanya menyesali hal itu. Bahkan untuk diriku sendiri, hanya itulah penjelasan yang paling masuk akal.
Ada hal yang disebut motivasi
prestasu. Katakanlah, aku ingin diakui seseornag, atau aku akan mendapat
kesempatan untuk tampil di panggung secepatnya.
Aku sangat senang karena aku bekerja
seperti itu. Sejujurnya, hanya itu. Ibuku selalu menjengukku dari waktu
ke waktu. Dia khwatir, aku akan tumbuh seperti apa, curiga apakah aku
melakukannya dengan baik. Jadi aku bilang padanya, “ ibu, tujuanku
tidak segampang itu, aku tidak akan puas jika hanya menjadi penyanyi
yang memperebutkan peringkat pertama di Korea. “
Wow.
Haha. Aku bilang padanya aku lebih puas
jika berjuang memperebutkan posisi pertama di chart Billboard, tidak
akan puas jika hanya sukses di negara ini. “ Jadi kau tidak perlu datang kesini dan mencemaskanku lagi, “ kataku. Aku masih ingat aku berkata seperti itu.
Lalu apa yang kau impikan?
Ketika aku melihat diriku sebagai seorang
penyanyi, aku melihat diriku tampil di depan kerumuman yang memenuhi
dome yang luar biasa besar. Kupikir jika aku tampil di tempat seperti
itu, berpikir, “ Tentu saja, aku akan berdiri di panggung itu suatu hari nanti. “
Meski kau tidak bisa melakukan dog’s leg dance di depan keluargamu?
Haha. Aku tidak tahu. Itu hal yang
benar-benar berbeda. Saat itu aku hanya berlatih me-rap. Saat itu
disekelilingku hanya ada rapper-hyung, jadi aku juga mencoba melakukan
yang terbaik. Gayanya juga berbeda dengan yang sekarang. Garis batas
yang begitu tipis antara rap dan menyanyi kini menjadi tren, tapi rap
hanyalah rap. Terus terang, aku tidak bisa bersaing dengan para hyung.
Jadi kau terjebak dengan sesuatu yang
tidak bisa kau lakukan dengan baik tapi kau berharap bisa melakukannya
dengan baik, mimpimu adalah tampil di panggung yang besar, itu terlalu
banyak…
Itu benar. Aku mengalami masa sulit.
Lalu apa yang menyebabkanmu mulai menyanyi alih-alih rap?
Sejujurnya, kupikir aku sangat suka menyanyi semenjak aku masih kecil.
Haha.
Serius/ aku menutup pintu, diam di
kamarku hanya untuk mendengar lagu favoritku lagi dan lagi sampai aku
bisa mengingatnya. Aku tidak mengingat liriknya, lebih tepatnya
kata-katanya, hanya mengingat suara yang kudengar. Aku sangat
berkonsentrasi pada bagian rap-nya hingga aku lupa menyanyi untuk
sejenak. Sementara itu, ketika aku berumur 15 atau 16 tahun, muncullah
adegan RnB. Itulah saat dimana aku memilih untuk menyanyi. Menyanyi juga
tidak mudah, karena suaraku telah pecah, tapi mendengar Brian McKnight,
Boyz II Menn, dan Stevie Wonder, aku menyadari bahwa aku lebih
terhanyut saat mendengarkan nyanyian dibanding rap. Aku tidak pernah
berkaca-kaca saat mendengarkan rap, tapi aku menangis saat mendengarkan
lagu.
Credit : Jeannie for bigbangupdatescre + Indotrans : fatearam@yeppopo
shr :: asianachademy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar